Entri Terpopuler

Selasa, 20 September 2011

Are You Radical ?



'Radikal' pasti kita sering mendengar kata ini saat firman Tuhan disampaikan di beberapa ibadah. Tetapi sudahkah kita menjadi salah satu orang yang radikal dalam Tuhan Yesus. Hari-hari ini yang diperlukan oleh Allah untuk menyatakan kerajaanNya dimuka bumi ini adalah orang-orang yang radikal dalam Allah. Saat ini Tuhan mencari orang kristen yang radikal, bukan kristen yang suam-suam atau “mlempem”. Radikal berarti kita tidak tanggung-tanggung (suam) tetapi ekstrim. Seorang yang radikal pasti akan memberikan dampak buat dunia. Ada suatu kisah nyata yang dapat memberikan kita contoh tentang hidup yang radikal. Salah satu pemain bulu tangkis Indonesia, Kristian Hadinata pernah dalam satu turnamen pertandingan melakukan kesalahan. Namun tidak ada satupun dari penonton, juri, wasit, ataupun pihak lawan yang mengetahui kesalahan yang dilakukannya. Kemudian, dia langsung menghentikan permainannya dan mengatakan tentang kesalahan yang telah dia lakukan. Semua orang menjadi heran dan terkejut akan kejujuran yang dia lakukan. Sampai diakhir pertandingan dia berhasil memenangkannya. Lawan mainnya berkata “Dalam hal kebesaran jiwa, aku kalah darimu”. Di lain pihak, ada juga yang berkata “Ngapain kamu berkata jujur, lagipula tidak ada yang tahu” Kemudian Kristian memberikan jawaban yang luar biasa. Dia berkata “Saya seorang kristen dan saya tidak mau mengotori hati nurani saya”. Dari kisah diatas, kita bisa merenungkan apakah kehidupan kita sudah menjadi dampak buat orang lain dan menjadi orang kristen yang radikal. Jangan sampai kita menjadi orang kristen yang munafik dan menjadi batu sandungan buat orang lain. Di gereja kita terlihat luar biasa tetapi di luar gereja kita tidak menjadi berkat dan hidup tidak sesuai firman Tuhan. Kita harus menjadi dampak bukan hanya di gereja saja tetapi dimanapun kita berada.
    Dalam Lukas 14:26-27 menggambarkan tentang suatu tindakan radikal yang Tuhan kehendaki untuk setiap murid-muridnya.
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Ayat diatas tidak mengajarkan kita untuk membenci semua anggota keluarga kita atau diri kita sendiri. Tetapi yang dimaksudkan dari ayat tersebut yaitu kita harus mengasihi Tuhan Yesus lebih dari segala apa yang kita miliki dan apa yang ada di dunia ini. Harga kemuridan sejati dari murid Tuhan Yesus adalah mengorbankan segala hubungan kita, cita-cita kita dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Menyerahkan tidak sama dengan membuang. Kita benar-benar menyerahkan dan berserah kepada Tuhan Yesus.
    Untuk menjadi murid Tuhan Yesus kita juga harus memikul salib dan menyangkal diri. Salib identik dengan penderitaan. Jadi jika kita mau menjadi muridNya kita juga harus mau menikmati penderitaan bukan hanya mau menikmati kemenangan dan kebangkitannya saja. Salah satu contoh penderitaan yaitu penderitaan untuk melawan dosa. Ketika kita jatuh dalam dosa, seringkali kita berdalih bahwa itu merupakan kelemahan kita dan kita masih hidup dalam daging. Oleh karena itu kita harus melatih tubuh kita untuk tidak mengikuti hawa nafsu dunia. Jika musuh kita iblis maka kita dapat menengkingnya tetapi jika yang kita lawan adalah kedagingan kita maka kita tidak dapat menengkingnya tetapi harus kita salibkan. Ketika kita menyalibkan daging kita maka kita mampu menguasai diri dan peka terhadap suaraNya.

Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera
(Roma 8:6)

Penderitaan lainnya yang mungkin kita hadapi yaitu ejekan, hinaan, atau siksaan ketika kita menceritakan tentang Tuhan Yesus. Penderitaan memang menjadi bagian hidup dari orang kristen. Perlu diingat bahwa penderitaan yang dimaksud bukan penderitaan karena dosa-dosa kita. Namun kita tidak perlu kuatir karena kemenangan dan mujizat juga menjadi bagian hidup orang kristen.
  
Tuhan rindu kita bisa menjadi murid-muridNya yang radikal. Hidup radikal juga berarti hidup yang 100% melakukan firman Tuhan, berjalan dalam kehendak, rencana, dan sasaran Bapa, berkata tidak terhadap dosa. Mari kita menjadi kristen radikal yang berdampak bagi dunia ini. Jika kita lihat di media masa, banyak sekali berita yang menunjukkan bahwa bangsa ini perlu KASIH Allah. Kita harus menghadirkan Allah dikehidupan ini. Mengapa kita harus radikal? Yang menjadi alasan utama kita hidup radikal adalah PENGORBANAN YESUS di atas kayu salib. Tuhan sudah memberikan suatu teladan hidup radikal dengan mengorbankan diriNya untuk menebus kita saat kita masih berdosa. Selanjutnya, kita harus tahu apa yang menghalangi kita untuk hidup radikal. Penghalang kita radikal yaitu berhala kita karena kita belum bertobat dengan total. Berhala-berhala tersebut bisa berupa uang, hoby, pornografi, pelayanan, dan hal lainnya yang membuat kita tidak mengutamakan Tuhan. Kita harus hancurkan semua berhala kita agar kita bisa radikal.

 Dalam kehidupan ini kita harus mampu radikal dalam beberapa hal meliputi:

a) Doa. Seorang yang radikal pasti punya roh yang kuat (punya power). Hanya dengan doa maka kita akan memiliki roh yang kuat. Dengan doa maka kita akan memiliki kuasa dari Allah
b) Firman Tuhan. Kita harus memperkatakan firman Tuhan untuk memperoleh kemenangan dalam setiap kehidupan kita.
c) Keuangan. Dalam hal keuangan kita harus radikal ke Tuhan. Uang yang kita miliki adalah milik Tuhan, kita cuma sebagai bendahara. Tetapi seringkali kita hitung-hitungan dengan Tuhan. Ketika Roh Kudus memerintahkan kita untuk memberkati orang lain atau gereja maka kita harus taat. Kita tidak perlu kuatir, karena ketika kita taat, Tuhan pasti akan melakukan bagiannya buat kita.
d) Kekududan. Kita harus radikal dalah hal kekudusan, karena Tuhan kita kudus. Kita harus menjaga kekudusan tubuh karena tubuh kita adalah baitNya. Bagi anak-anak muda, kita harus jaga kekudusan sampai pada hari pernikahan kita. Karena jika kita sebelum menikah tidak menjaga kekudusan maka kita tidak akan menerima berkat Tuhan dalam pernikahan.
e) Waktu. Gunakanlah waktu-waktu yang ada dengan baik, karena hari-hari ini adalah jahat. Kita harus menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk Tuhan dan jiwa-jiwa.

Hari-hari ini marilah kita minta api yang bari dari Tuhan supaya kita menjadi orang-orang yang radikal dan dapat berdampak buat dunia ini. Kerajaan Surga memerlukan orang-orang yang radikal.



God Bless